Sayonara PAYA AWE, Kampung Kenangan


Kampung Paya Awe adalah salah satu kampung terletak di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh. 

Desa ini terdiri dari 2 Dusun, yaitu Dusun Rotan dan Dusun Sirih dengan total jumlah Kartu Keluarga (KK) sebanyak 213, sedangkan jumlah keseluruhan penduduk 805 jiwa. 

Masyarakat kampung Paya Awe dari segi sosial dan budaya masyarakat masih memegang teguh adat istiadat seperti misalnya acara resepsi pernikahan dan acara-acara lainya, dan dari segi keagamaan masih sangat kental syariat islamnya. 

Ucapan kata “ Sayonara” kami ucapkan di akhir pengabdian kami dalam program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen Angkatan XXVI di Aceh Tamiang.


Apalagi perpisahan yang sangat sedih kami rasakan, karena saat pertama kami mahasiswa KKM dibawa pulang oleh Datok Penghulu ke kampung mereka, usai prosesi penyerahan   dari Camat kecamatan Karang Baru, bapak Facrurrazi,Syamsuyar, S.STP., MM kepada Datok penghulu yang untuk kampung Paya Awe di wakili oleh sekdes.
Kemudian pak Datok Penghulu Zulfikar melalui Sekdes, kami dibawa pulang ke kampung dan diterima masyarakat kampung Paya Awe dengan antusias penuh kekeluargaan   dan mengangap kami mahasiswa sebagai anak angkat mereka.

Kehangatan dan kebahagian yang diberikan masyarakat kepada kami sempat kami ceritakan kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKM kecamatan kampung Paya Awe bapak Zulkifli,M.Kom saat beliau menjenguk kami pada minggu pertama kami menetap di Lokasi.

"Saya Reza Pahlevi  masih ingat saat pertama kali tiba di Kampung Paya Awe, Saya merasa sedikit canggung dan tidak yakin apakah saya bisa beradaptasi dengan lingkungan baru ini.

Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai merasa nyaman dan betah di sini. Saya berinteraksi dengan masyarakat, mengajar anak-anak, dan membantu kegiatan-kegiatan di kampung.

Saya sangat berterima kasih kepada ibu dan ayah angkat yang telah menerima saya dengan tangan terbuka. 

Mereka telah menjadi keluarga saya selama satu bulan.


Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat khususnya pemuda Kampung Paya Awe yang telah menerima saya dengan baik.

 Mereka telah menjadi teman-teman saya selama satu bulan ini, saya sangat sedih harus meninggalkan Kampung Paya Awe dan semua orang yang saya cintai di sini. 

Namun, saya juga sangat bangga karena saya telah bisa berkontribusi dan membantu masyarakat di sini.

Saya akan selalu mengingat Kampung Paya Awe dan semua orang yang saya cintai di sini.

 Saya berharap bisa kembali ke sini suatu hari nanti." Ungkap Reza Pahlevi mahasiswa prodi Informatika sambil membasuh sedikit ujung matanya yang mulai basah.

Pengalaman kesedihan juga muncul pada diri peserta KKM di Paya Awe, seperti diceritakan Vianaza.

Menurut cewek murah senyum ini  selama dirinya berada dilokasi KKM Kampung Paya Awe, banyak pengalaman dan kenangan yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata.

“Saya merasakan pengalaman yang sangat berharga dan tidak terlupakan. 

Saya tinggal di Polindes yang disediakan secara gratis, dan saya sangat terkesan dengan keramahan dan kebaikan warga Paya Awe.

 Mereka sangat ramah, selalu bergaul ceria dengan kami mahasiswa,mereka sangat baik dan tidak sombong. 

Keramahtamahan juga saya rasakan dan sangat terkesan atas kebaikan bapak Datok Penghulu dan keluarganya yang sangat baik, royal, ramah tamah, dan tidak sombong dan sangat baik sekali, ucap Vianaza terharu.

Selain kebaikan masyarakat di lokasi KKM, juga sangat didukung  kawan-kawan satu kelompok yang sefrekuensi.

Mereka sangat asik, saling mengerti, kadang jadi bingung dikejar deadline mengerjakan proker,  sehingga membuat pengalaman KKM saya menjadi lebih menyenangkan, Makasih sahabat sefrekwensi….

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada warga Kampung Paya Awe, Aceh Tamiang, yang telah menerima saya dengan sangat baik dan ramah.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada bapak Datok Penghulu dan keluarganya yang telah memberikan saya kesempatan untuk tinggal di Polindes dan merasakan keramahan mereka, ucap Vianaza sambil memeluk salah seorang warga yang mengantarnya pada perpisahan malam terakhir.


“Saya berharap pengalaman KKM saya di kampung Paya Awe dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk melakukan kegiatan serupa. Saya juga berharap bahwa hubungan baik antara kami dan masyarakat Kampung Paya Awe dapat terus dipertahankan bahkan kalua bisa ditingkatkan, tapi bukan Cinlok ya…..Semoga kita sukses selalu amiinn🤲🏻.ucap mahasiswi Prodi Informatika ini.

Sedangkan Darmawati mahasiswi prodi Administrasi Publik Fisip mengungkapkan kesan selama 30 hari berada dilokasi KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) di Kampung Paya Awe.

Darmawati menceritakan pengalamannya bahwa KKM telah membuka matanya  tentang kehidupan masyarakat pedesaan dengan budaya yang berbeda.

Saya sangat terkesan dengan keramahan masyarakat Paya Awe yang telah menerima kami dengan tangan terbuka terutama kebaikan bapak dan ibu Datok Penghulu beserta keluarga yang telah menerima dan menyayangi kami seperti anak sendiri, padahal sebelumnya kami tidak kenal sama sekali dengan mereka.

“Saya ingin menyampaikan pesan bahwa pengembangan masyarakat pedesaan sangat penting dan perlu dilakukan secara berkelanjutan” .

Selama KKM di Kampung Paya Awe,  telah memberikan dan kenagan serta pengalaman bagi saya dan teman-teman.

Banyak hal baru yang salami ini belum pernah saya alami salama ini, muncul selama di Lokasi KKM, baik duka maupun suka, sampai sedih dan senang rasanya berbaur jadi satu kenangan.

Selama dilokasi KKM saya telah belajar tentang kehidupan masyarakat pedesaan, budaya, dan tradisi mereka.

 Saya juga telah terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti mengajar anak-anak, membantu masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.

Pengalaman ini telah memberikan pengalman bagi  saya memahami pentingnya pengembangan masyarakat pedesaan dan bagaimana saya dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Saya juga telah memperoleh pengalaman berharga tentang kerja sama tim, komunikasi, dan adaptasi dalam lingkungan yang baru.

Terima kasih  sebanyak-banyaknya kepada bapak Datok Penghulu beserta keluarga  dan masyarakat Paya Awe yang yang telah menerima kami tanpa ada rasa benci, tanpa ada rasa keterpaksaan apapun💗pengalaman ini telah menjadi bagian dari pengalaman KKM saya selama kurang lebih 30 hari,  ucap  Darmawati dengan rasa sedih.

Karena banyaknya kenangan yang sulit dilupakan tentunya saya berdoa semoga tetap diberikan kesehatan dan juga kesempatan untuk bisa berkumpul/bertemu Kembali.

Seperti apa yang disampaikan  DPL KKM kami,  bapak Zulkifli, M.Kom, menurutnya  salah satu  kesuksesan  KKM, dibuktikan apabila setelah usai KKM, masih ada komunikasi dan keberlanjutan kunjung mengunjung antara mahasiswa dengan masyarakat lokasi KKM.
 Sayonara Paya AWE…

Sedangkan  menurut Alfaroel Rizky mahasiswa Prodi Perternakan Fakultas Pertanian bercerita tentang potensi kampung Paya Awe yang masih asri dan adem.

Alfaroel Rizky banyak menyorot potensi kampung dan sikap masyarakat Paya Awe.

Menurutnya kampung  Paya Awe suatu kampung yang memancarkan kedamaian dengan keindahan alamnya yang asri dan udara segar yang menenangkan. 

Apalagi dengan sikap masyarakatnya  yang ramah serta kentalnya tradisi dan budaya lokal memberikan kesan hangat dan penuh keakraban. 

Saya melihat setiap sudut desa bercerita tentang kearifan lokal dan semangat gotong royong yang terjaga dengan baik, menciptakan lingkungan yang harmonis antara manusia dan alam.

Ini tentunya akan dapat memberikan kenyamanan, keharmonisan dan kebetahan bagi masayarakat penghuni kampung Paya AWE, cerita  Alfaroel Rizky sambil memandang hijaunya kawasan perkebunan sawit yang berjejar sepanjang kampung.

Semoga Desa Paya Awe terus maju dan berkembang dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya serta kelestarian alamnya.

 Tingkatkan partisipasi warga dalam menjaga tradisi, memperkuat ikatan komunitas, dan mengoptimalkan potensi lokal untuk kesejahteraan bersama. 

Jaga alam dan kearifan lokal sebagai warisan yang berharga, sehingga desa ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan, ujar Alfaroel Rizky penuh harap.

Tak kalah menarik cerita Putri Amanda mahasiswi prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi saat berada dilokasi KKM Universitas Almuslim di kampung Paya Awe.

Menurut Putri begitu dia sering disapa, saat berada di lokasi KKM selama 30 hari rasanya waktunya sangat singkat, tidak terasa rasanya masih belum satu minggu, ucap Putri sambil tersenyum.

Hal tersebut karena menurut Putri Amanda, sealama dilokasi KKM suasana yang hangat dan ramah membuatnya  merasa seperti di rumah sendiri.

Warga kampung Paya Awe dan sekitar juga sangat  baik, warga tidak sombong, mereka mau diajak berdiskusi, cerita, sehingga membuat saya merasa sangat nyaman. 

Apalagi kebaikan Datok Penghulu dan keluarganya juga sangat baik, ramah, bersahabat dan tidak sombong.

“Saya masih sangat teringat saat-saat saya menghabiskan waktu di Polindes Paya Awe Aceh Tamiang, Kampung Paya Awe, mereka membuat saya merasa seperti bagian dari keluarga mereka, ucap Putri Amanda dengan mimik wajah senang.


Selain itu, saya juga memiliki kawan-kawan yang sefrekuensi, asik, dan seru. Kami selalu bersenang-senang bersama, berbagi cerita, dan saling mendukung.

 Mereka membuat saya merasa tidak sendirian dan selalu memiliki teman untuk berbagi pengalaman, terimakasih teman-teman….

Pada kesempatan akhir  pengabdian KKM di Paya Awe ini, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat Kampung Paya Awe, yang telah membuat saya merasa seperti di rumah sendiri. 

Terima kasih juga kepada Datok Penghulu dan keluarganya yang telah membuat saya merasa seperti bagian dari keluarga mereka, semoga Allah SWT akan membalas semua kebaikan bapak, ucap Putri Amanda dengan suaranya mulai tersendat sedih meninggalkan mereka.

Saya mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang telah membuat saya merasa tidak sendirian dan selalu memiliki teman untuk berbagi pengalaman.

Sedangkan mahasiswi prodi PGSD Fkip Zurrina bercerita bahwa dirinya selama mengikuti KKM di kampung Paya Awe, suasana pengabdiannya telah banyak mengajarkan hal hal atau pengalaman baru baginya.

Seperti misalnya dalam hal bergaul, berkomunikasi, bertutur bahasa yang baik, kami merasakan kebaikan dari keluarga  Datok Penghulu dan perangkat seperti sekdes dan lainnya.

Perasaannya selama berada dilokasi pengabdian KKM mereka diterima  dengan lapang dada, sangat ramah, baik dan antusias dalam segala kegiatan serta mengarahkan kami kepada hal positif.

Terima kasih kepada Masyarakat kampung Paya Awe yang pernah saya duduki selama kurang lebih satu bulan selama kegiatan KKM berlangsung, banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapat, Terima kasih kampung Paya Awe.

Semoga ke depannya kampung Paya Awe  terus menjadi desa yang berkembang,  harapan saya kepada masyarakat Kampung Paya Awe semoga silaturahmi selama saya disana akan terus berjalan dan kita pertahankan.

Terima kasih sekali lagi kepada desa yang kami tempati dan menciptakan banyak momen berharga untuk dikenang.

Cerita kenagan dan kebaikan datok dan masayarakat Kampung Paya Awe juga diutarakan Mahdalena Ulfa merupakan mahasiswi prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fkip.

Menurut Mahdalena Ulfa dirinya  sangat berterima kasih atas kesempatan dan ditempatkan di kampung Paya Awe sebagai Lokasi pengabdian program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM ) Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen Angkatan XXVI Tahun 2024 / 2025 di Desa Paya Awe. 

Pengalaman ini sangat berharga dan memberikan saya kesadaran akan pentingnya kontribusi pada masyarakat."

"Saya merasa sangat terkesan dengan keramahan dan kesabaran masyarakat Desa Paya Awe selama saya melakukan KKM."

 Selama saya berada dilakasi pengabdian KKM di Desa Paya Awe telah memberikan  pengalaman yang sangat menyenangkan dan membuka wawasan saya tentang kehidupan masyarakat pedesaan terutama di desa Paya Awe, cerita mahasiswi calon Cekgu ini."

Semoga pengalaman KKM saya di Desa Paya Awe dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk melakukan kontribusi pada masyarakat.

Saya berharap bahwa kontribusi saya selama KKM dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Paya Awe dan dapat menjadi awal dari kerja sama yang lebih lanjut harap Mahdalena Ulfa.

Terima kasih kepada teman-teman, juga kepada  dosen DPL Pak Zulkifli, ,M.Kom yang selalu mengingatkan kami melalui grup kelompok tentang pelaksanaan proker-proker yang kadang-kadang membuat kami tidak  bisa tidur memikirkan pelaksanaan proker, he..he.

 Terimakasih bapak atas bimbinganya dan mohon maaf bila kami banyak tingkah dan salah ya pak.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, dan semoga Desa Paya Awe terus maju dan berkembang, semoga kita bisa bersama lagi.🙏👌