Kedatangan pertama di awal Maret 2024, ke Aceh Tengah telah memberi sedikit sensasi keseruan dan kebersamaan untuk mendapatkan kebahagiaan.
Betapa tidak, sebelumnya kehadiran penulis ke negeri lagende Putri Pukes tersebut, karena kewajiban tugas sebagai pembimbing mahasiswa pada program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM).
Kehadiran awal Maret ini, tentunya dengan misi berbeda, kali ini mencoba keseruan demi merajut kebersamaan untuk mendapatkan kebahagiaan bersama keluarga Besar Fakultas Ilmu Komputer (Fikom).
Kebersamaan dibungkus dalam bungkusan Family Gatheting keluarga besar Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) Universitas Almuslm Peusangan Bireuen, digelar pada Sabtu-Minggu (2-3/Maret).
Menurut Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) Universitas Almuslim (Umuslim) Riyadhul Fajri, SSt, M.Kom, kegiatan bertema "Ciptakan Kebahagiaan dengan kebersamaan diikuti dosen tetap, tendik juga keluarga masing-masing.
Tujuan lebih kepada meningkatkan kebersamaan dan kekeluargaan antara dosen, tenaga kependidikan juga seluruh keluarganya.
Family Gathering dimulai perjalanan dari kediaman masing-masing menuju ke lokasi tepatnya di Aesthetics Cottage Mendale Takengon Aceh Tengah.
Kegiatan dilakukan di daerah wisata danau Laut Tawar, sembari masak bersama, menu kari kambing, panggang ikan, bakar jagung, bakso bakar dan aneka kuliner ringan lainnya, turut diselingi api ungun serta diakhiri dengan menikmati keseruan Arung Jeram Lukub Badak.
Penginapan berada di pinggir danau Laut Tawar, tidak jauh dari kota Takengon, kalau dari kediaman di Kabupaten Bireuen menempuh perjalanan lebih kurang 2 jam lebih 15 menit.
Sepanjang perjalanan dari Bireuen, kondisi jalan menanjak, mendaki, menurun, kadang jalannya berletter huruf S dan U, dikelilingi pemandangan jurang dengan kemiringan curam nan dalam, membuat adrenalin keberanian kadang ciut seketika.
Tantangan perjalanan, kadang menakutkan tapi mengasyikkan, sehingga tidak ada alasan mundur dan balik kanan kembali ke rumah.
Kondisi itu menjadi tantangan keseruan tersendiri untuk dinikmati, sambil menguji adrenalin perjalanan demi merajut kebersamaan untuk meraih kebahagian.
Perjalanan penuh tantangan, kiri kanan turut dihiasi rimbunya pepohonan pengunungan nan hijau, pemandangan masih natural seakan mengisi oli baru pemicu semangat, agar perputaran mesin persahabatan dan kebersamaan terus berpacu.
Jarum ampere meter mobil terus bergerak, lirikan mata sepanjang jalan tak hentinya memandang setiap lambaian dedaunan hijau dan bunga kopi yang mulai berkecambah.
Pemandangan tersebut sangat kentara terlihat sepanjang perjalanan, hal ini karena kami melewati rute kabupaten Bireuen, Bener Meriah dan seterusnya Aceh Tengah.
Siang itu cuaca sepanjang daerah pengunngan cukup cerah, kondisi tiupan angin dibawah rata-rata, sehingga teriknya matahari, leluasa membakar setiap jengkal tubuh kami.
Perjalanan sepanjang hari tersebut, Alhamdulillah tanpa hambatan apapun, kami sempat Ishoma di daerah Pante Raya kabupaten Bener Meriah.
Setelah rest beberapa menit, kami lanjutkan perjalanan sampai lokasi, di penginapan kami melihat sudah ada beberapa peserta dan keluarga, duluan hadir tepat waktu.
Ada buk Sri Winar bersama suaminya, juga terlihat pak kesyik Dasril Azmi bersama keluarga.
Pak geuchik siang itu terlihat sangat cekatan, dalam hal pembersihan bahan masakan daging kambing dan adukan bumbu kari sudah digiling halus.
Disela-sela menjalankan tugasnya terlihat sekali-kali sibuk menjawab telepon masuk, baik melalui saluran telepon hp tik tout, maupun Whatshap dari sejumlah peserta lain yang masih dalam perjalanan.
Sesekali terdengar sayup-sayub suara Afijal staf operator Fikom yang beberapa kali menelepon menanyakan lokasi penginapan, karena ada peserta belum tahu lokasi cottage tempat menginap.
Satu persatu mereka layani, seperti melayani mahasiswa mengisi KRS saat last minute penutupan pengisian KRS pada Siakad.
Begitulah layanan kekompakan diberikan, untuk menuntun dan menghindarkan sahabatnya agar tidak sampai tersesat ke rimba raya dan masuk gua koro Takengon.
Ada juga peserta duluan tiba, langsung beristirahat di kamar masing-masing, seperti pak Imam Muslem, sengaja beristirahat terlebih dahulu untuk menyimpan tenaga ekstra agar bisa menambah napas untuk meniup api unggun di malam hari.
Selain itu ada pak T.M Johan, hari itu sebagai tamu teristimewa bagi warga Fikom, karena acara Family Gathering, sekalian upacara perpisahan dengan beliau yang telah memasuki masa pensiun.
Menjelang waktu Ashar satu persatu mobil pribadi warga Fikom, mulai merapat kepinggir halaman Cottage, pertanda acara Family Gatheting akan resmi di mulai.
Setelah Ashar, Bang Min (Suami Buk Sri Winar) di daulat sebagai koordinator Koki, mulai memberi aba-aba, agar proses pesta di dapur sudah bisa dimulai.
Semua peserta Family Gathering, baik ureung Inong dan Agam mulai menjalankan aksinya, ada yang cang timun dan bawang, ada juga yang cang Panah.
Selain itu ada juga asyik berswafoto ria di balkon gedung homestay mengambil spot pemandangan remang-remang cahaya pelangi yang mulai redup di atas bukit hijau.
Pelan-pelan Bang Min, sang koki mulai memasang kuda-kuda tentunya bukan kuda pacuan, tapi hanya gaya menghidupkan kompor tempat memasak.
Proses memasak tidak ada kendala apa-apa, tiupan angin danau Lut Tawar memberikan kehangatan rasa kambing yang tergulai.
Hembusan aroma bau rempah dari bumbu telah di olah menambah sensasi wanginya rasa persaudaraan dan persahabatan Family Gathering Fikom Umuslim di pinggir danau sore itu.
Menjelang sunset pamit di ufuk barat, hembusan aroma wanginya adukan daging kambing dengan aneka bumbu khas negeri Bollywood semakin berasap membumbung menghiasi pengunungan Mandale Takengon.
Pukul 18 lewat 15 menit, semua lauk pauk, kuliner dan cemilan sudah mulai di hidangkan pada lokasi makan-makan.
Koki memberi aba-aba "Jangan malu-malu" peserta dipersilakan mengambil sendiri makanan ala france.
Satu persatu peserta merapat untuk bergoyang lidah mencicipi hidangan sedikit masih hangat dan berasap yang telah dihidangkan, khususnya tentu menu kari kambing sebagai pelawan hawa dingin saat malam hari.
Usai azan magrib, semua peserta selesai menikmati hidangan pesta Family Gathering Fikom, dari wajah-wajah peserta nampak puas menikmati makanan menu kari kambing diselingi menu tambahan acar timun dan irisan semangka merah.
Usai santapan menu kari kambing, ada wajah terus dibasahi keringat di tengah dinginya hembusan hawa danau senja itu.
Bahkan terlihat beberapa peserta langsung rebahan di setiap sudut sofa dengan bermacam alasan.
Usai sholat Insya, peserta sudah mulai persiapan laga kedua berupa bakar bakso.
Saat persiapan anak-anak ikut bergembira ria, seperti acara bakar lilin malam hari raya, mereka benar-benar menikmati malam bakar bakso seperti "Urou Raya Kleng".
Pesta kebersamaan malam itu dilanjutkan dengan bakar jagung hasil panen petani tanah gayo.
Usai santapan jagung bakar, asap dari bakaran arang bak bangka semakin sulit di matikan.
Peserta tidak mau beranjak, mereka berkerumun menikmati hangatnya api bakaran arang ditengah riuhnya suara riak air danau.
Cahaya api dan asap bakaran arang terus membumbung menghiasi langit biru, sehingga acara dilanjutkan bakar ikan hasil keramba masyarakat di danau.
Pihak panitia dapur tidak tahu dari mana ikan didapat, entah di beli, atau hasil pancingan, tiba-tiba Sri Yanna ( isteri Riyadhul Fajri), langsung menyerahkan sekeranjang ikan kepada orang dapur melalui kepala rumah tangga Family Gatering Irawati.
Akhirnya asap dilokasi penginapan mengepul lagi, bergulung-gulung awan di langit menyaksikan warga Fikom menikmati kebahagiaan penuh kebersamaan.
Kebersamaan malam itu ditutup berupa makan indomie rebus, santapan kuliner indomie rebus tanpa gangguan anak-anak dibawah umur, karena meja makan indomie rebus dibuka pukul 24 nol-nol, Waktu Danau Tengah Malam.
Waktu buka sudah tengah malam sehingga anak-anak tidak bisa menikmatinya, mereka lebih duluan menikmati dingginya udara malam dalam balutan selimut tebal.
Usai santapan Indomie, semuanya menuju keperaduan sambil menikmati layanan istirahat di kamar home stay masing masing.
Rajutan kebersamaan dan kekeluargaan dalam bingkai Family Gathering telah membawa peserta menikmati suasana keceriaan dan kebahagiaan.
Selamat malam, sampai ketemu di sensasi keseruan Arung Jeram Lukub Badak.