Mendaki Gunung Melewati Lembah



Kelompok KKM kampung Kute Lintang dan kampung Pegasing

Suatu pagi kami mahasiswa/i Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen yang sedang melaksanakan pengabdian program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di kabupaten Aceh Tengah melaksanakan program bersama di Sekolah Dasar Negeri 7 Pegasing.

Adapun rencana kami ke sekolah tersebut dalam rangka silaturahmi dan rencana aksi  beberapa program KKM baik mandiri maupun kelompok yang ingin kami laksanakan pada sekolah tersebut.

Ada dua kelompok mahasiswa/i KKM yang tergabung  yaitu kelompok kampung Kute Lintang dan kampung Pegasing dengan dengan jumlah peserta 12 yang terlibat dalam program di sekolah tersebut.

Pagi itu kami sepakat semua anggota kelompok untuk menuju lokasi dengan jalan kaki,  lokasi sekolah bukan terletak di kota dan pinggir jalan negara.

Kebetulan  kesekolah tersebut, kami tidak lalui melalui jalan beraspal, tetapi kami potong kompas dengan menyusuri jalan  alternatif melewati perkebunan warga.

Sekolah yang kami tuju  terletak di lereng bukit, walau  perjalanan hanya membutuhkan waktu beberapa menit dengan  berjalan kaki dari lokasi posko kami, tapi tantangan perjalanan  dingingnya hawa  pagi itu.

Memang Cuaca pagi itu, sedikit  cerah, tetapi angin dingin berhembus menusuk tulang, sehingga menambah menggigil dan merindingnya setiap helai bulu ditubuh kami.

“Mendaki Gunung Melewati Lembah”, begitulah kira kira tagle kata yang patut kami deskripsikan perjalanan kami hari itu.

Tetapi perlahan tapi pasti matahari terus berputar menyinarkan semangat panasnya untuk menghagatkan setiap jengkal tubuh kami.

Seakan matahari dengan sinar hangatnya ingin meyapa untuk menambah semangat  kami, agar terus bergerak, berjalan langkah demi langkah menyusuri setiap jengkal jalan beraspal menuju ke lokasi sekolah. 

Semangat hangatnya sinar matahari pagi, telah menambah nutrisi semangat kami  saat melewati setiap petak kebun kopi milik warga yang masih terselimuti kabut pagi.

Hal itu tentunya sebagai bekal untuk memberi sinyal semangat kami, agar terus mengikuti setiap bayang-bayang gerakan kaki sambil menikmati keindahan alam pegunungan.

Selain itu Aroma segar tanah basah ditemani angin sepoi terus  berhembus, seakan mengabarkan kami untuk terus melangkah, jangan mundur dan kembali tidur.

Disepanjang perjalanan beberapa kampung terlihat kabut tebal, daun-daun kopi dan palawija yang rimbun terus bergoyang pelan melambai untuk setiap  langkah kami, seolah menjadi saksi bisu keinginan untuk mencapai lokasi pengabdian. 

Awan hitam juga tidak tinggal diam dan terus menari, seakan ingin menutup setiap pandangan langkah perjalanan  kami.

Tetapi itu bukan suatu halangan bagi  kami penuh semangat untuk bergerak mewujudkan pengabdian di sekolah Dasar Negeri 7 Pegasing.

Pelan-pelan perjalanan kami terus bergerak, berubah menjadi medan petualangan yang menantang, sepanjang perjalanan sempat  melewati beberapa kebun warga dengan rintangan  akar pohon dan ilalang menjadi sahabat setia yang harus diatasi. 

Namun, pandangan indah pegunungan yang menjulang tinggi, telah menambah  memotivasi langkah kami, tingginya puncak menjulang ke langit menambah semangat untuk mengapainya, ibarat keingian untuk meraih cita-cita.

Karena  tekad  kuat, akhirnya kami tiba di sekolah yang dituju, sekolah berdiri megah  diatas tanjakan jalan pegunungan yang di kelilingi  perkebunan warga. 

Perjalanan mendaki ini menjadi metafora perjuangan mencapai ilmu, diwarnai keindahan alam yang menginspirasi.

Sesampai di sekolah kami disambut baik kepala sekolah, dewan guru juga kegembiraan anak-anak  sekolah tersebut.

Setelah berdiskusi dan arahan dari kepsek dan dewan guru, kami mengawali pelaksanaan proker kami ajarkan mereka dengan latihan kebugaran jasmani (senam), dilanjutkan program meningkatkan semangat dalam belajar dengan program belajar mengunakan metode learning by games.

Semoga setiap hembusan angin membawa cerita alam, mengiringi langkah pengabdian kami dalam program KKM Umuslim angkatan XXIV di kampung Kute Lintang dan Pegasing kecamatan Pegasing kabupaten Aceh Tengah.

Akhirnya lelah dan letih kami terbayarkan dengan melihat tekad dan anak-anak yang sangat antusias dalam menuntut ilmu di sekolah tersebut.

Adapun kami peserta KKM adalah Rayhan Maghfirah, Juliana  (prodi Bahasa Indonesia), Zainatul Fuza, Hanifah Melantina, Syifa Adria, Srimulyani, Muhammad Ilham, Ahmad Al Faris (prodi PGSD), Darmiati (prodi PG Paud), Muharis Aunandar,  Rahmad Maulidan (prodi Informatika) dan Ismayanti (prodi Teknik Sipil).