Museum kota Juang Bireuen merupakan tempat bersejarah yang didirikan oleh ibu Hj. Noor Balqis, S. Psi
Pendirian museum tersebut untuk mengenang jasa dan mengingat peninggalan dari almarhum sang kakek H. Abu Bakar bin H. Ibrahim, jelas Hj. Noor Balqis,S.psi selaku inisiatornya.
Atas jasa tersebut dan alasan konkrit kami keluaega yang masih hidup bersepakat mendirikan MUSEUM KOTA JUANG BIREUEN, dibawah keberadaan YAYASAN MUSEUM KOTA JUANG BIREUEN
Museum ini terletak dijalan Hob Mubin No. 31, Gampong Baro Bireuen, dibangun diatas sebidang lahan, seluas 600m2.
Museum tersebut berada dalam satu komplek dengan makamnya H. Abubakar bin Ibrahim Salim Bey dan keluarganya, yang terdiri atas 2 bangunan utama, yakni berupa Rumoeh Tradisional Aceh dan duplikasi dari Meuligoe Bireuen yang terletak diantara empat makam keluarga besar Teungku H.Abu bakar bin Ibrahim bin salim bey, seorang putra kelahiran turki, yang menjalani hidupnya dengan masyarakat Bireuen secara utuh, sehingga beliau mampu berkarya untuk membangun peradaban Bireuen di masa itu bersama sahabat-sahabatnya sebagai masyarakat Bireuen Aceh kala itu. “Berdirinya museum ini pada tahun 2021, untuk mengenang jasa dari mendiang kakek saya yaitu H. Abu Bakar bin H. Ibrahim yaitu peninggalannya yang lahir di Turki tahun 1919” jelas Hj. Noor Balqis.
Sesuatu yang sangat bersejarah sebagaimana yang telah ditulis dalam buku H. Abu Bakar bin Ibrahim bin Salem Bay, Nek Haji sang maestro, yang memiliki satu kesatuan visi-misi, yang seluruhnya diluncurkan secara bersamaan. “ latar belakang berdirinya museum ini untuk menyimpan barang-barang dari sang kakek” paparnya.
“ Harapan kami semoga dengan diabadikannya museum ini masyarakat bisa mengingat peninggalan dari mendiang sang kakek saya tercinta” ujar Nulbalqis