Sampah adalah satu kata benda yang setiap hari menjadi kata yang selalu menghiasi dalam kehidupan kita sehari hari.
Baik dengan indera bicara kita, dengan indera pendengar kita indera penciuman kita dan indera penglihatan kita semua tidak terlepas dari kata benda satu ini.
Pada hari rabu tanggal 21 Juni 2023, sekelompok mahasiswa universitas almuslim meliput berita tentang pencemaran lingkungan di seputaran Paya Cut, Matang Glumpangdua
Dimana pada lingkungan daerah tersebut masih banyak terdapat sampah berserakan dimana-mana.
Karena masih kurangnya tempat penampungan sampah sehinggga membuat sampah masih banyak menumpuk di pinggir jalan bahkan di irigasi masyarakat banyak yang membuang sampah disana, sehingga meningkatnya air sungai meluap, apalagi ketika musim hujan, dapat menyebabkan banjir.
Pencemaran lingkungan tak hanya berdampak bagi manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan.
Itulah berbagai dampak yang saat ini bisa kita lihat dan bahkan rasakan akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Banyak warga atau masyarakat yang berharap adanya sebuah tempat khusus pembuangan sampah seperti TPA ( Tempat Pembuangan Akhir).
"Mengapa masih banyak masyarakat disini yang membuang sampah sembarangan?"
"Jadi menurut saya ya mungkin saya pribadi juga membuang sampah sembarangan, nah mungkin faktornya itu seperti rumahnya disini berdekatan itu kan jadi tidak ada tempat pembuangan sampah, misalnya kita bakar sampah di situ nanti kan jadi polusi asap yang banyak dapat mengganggu ketenangan dan kenyamanan warga sekitar.
Jadi ya gitu juga apalagi sampah itu alhasil kami juga membuang sampah sembarangan seperti keparet-paret gitu." Ujar seorang warga
"Apa saja upaya yang dapat kita ambil untuk pencegahan dan pencemaran lingkungan?"
" Menurut saya tindakannya bapak RT itu harus menyiapkan sarana dan prasarana atau fasilitas untuk tong sampah umum., supaya kita kan buang sampah nanti.
Kayak kita kan ibu rumah tangga, banyak sampah soklin, sampah minyak, sampah anak-anak makan, harus ada satu tong sampah umum yang disediakan atau tempat pembuangan akhir, jadi kita nanti tumpuk aja di depan pintu atau didepan jalan, nanti ada mobil angkutan sampah, nanti disitu orang itu yang buang disana. Supaya kita sebagai masyarakat kecil kayak gini enak gitu ngak ada lagi sampah, dan kita ngak bingung mau buang sampah kemana gitu, dan harusnya ada gotong royong disini ya, dalam minggu sekali gitu seharusnya pak RT, pak Kades menyelenggarakan kegiatan tersebut." Ujar warga yang lain juga.
Kami mahasiswa dari Universitas Almuslim pamit undur diri, sampai jumpa di liputan berikutnya.
Raizatul Afrah, Ravika, Imelda