Ernawita, S.Si,M.Sc, kelahiran Banda Aceh, 03 September 1980, sejak tahun 2009 menjadi Dosen tetap di Universitas Almuslim Peusangan Bireuen, bercerita banyak tentang pengalamannya dalam menempuh pendidikan di Negara Jerman.
Menurut Ernawita berhasilnya dirinya kuliah di Jerman berkat beasiswa yang dibiayai oleh Deutscher Akademischer Austauschdienst atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan German Academic Exchange Services (DAAD), DAAD adalah organisasi bersama dari institusi pendidikan tinggi di Jerman.
Ada banyak kesan yang didapatkan selama kuliah negara berbentuk federasi tersebut, antara lain kultur disiplin dan teratur merupakan karakter utama masyarakat di Negara Jerman.
Selama di Jerman, saya belajar untuk mengatur waktu dengan baik sehingga segala kegiatan bisa terlaksana dan setiap janji atau rapat tidak terlambat, ungkap Ernawita.
Kemandirian juga menjadi hal yang utama, kita dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain.
Misalkan dalam pengurusan administrasi, pengurusan perpanjangan izin tinggal, ketika harus traveling ke luar kota.
Pengalaman unik lain adalah, ketika orang Jerman membaca nama saya yang hanya satu kata, membuat orang Jerman bingung.
Mereka bertanya, bagaimana bisa kamu ngak ada nama keluarga? Apakah tidak menyulitkan ketika sekolah? Apakah orang-orang akan tahu kamu anak siapa? Tanya petugas sama saya, Cerita Erna nama panggilan untuk Ernawita.
Saat kuliah di Friedrich-Schiller University of Jena, saya harus tinggal di desa kecil bernama Camburg yang terletak lebih kurang 20 Km di luar kota Jena, karena pada awal winter semester, sangat sulit untuk mendapatkan asrama kampus.
Ketika melapor ke kantor desa setempat, petugas sempat kesulitan menuliskan namanya, karena kebiasan nama orang Jerman, kebanyakan ada nama belakang, sedangkan Ernawita tidak ada.
Sehingga untuk prosesnya harus menunggu sekitar 30 menit, karena petugas harus menelpon memastikan bagaimana penulisan nama saya, akhirnya, nama saya di dokumen ditulis sebagai Ernawita ±, cerita Ernawita mengenang nostalgia penulisan namanya.
Kesan lain diperoleh alumni program pascasarjana (S2) Universiti Sains Malaysia, M.Sc. in Biotechnology di Malaysia ini, adalah tentang kondisi peribadatan.
Menurutnya kalau di Aceh, untuk melaksanakan ibadah sholat sangat mudah, karena memiliki banyak masjid besar dan megahdan mudah terdengar suara lantunan azan di saat shalat lima waktu, sedangkan di Jena Jerman, Masjid hanya berupa bangunan rumah kecil sederhana, dengan suara azan yang jarang terdengar.
Pengalaman berkesan lain adalah merasakan perubahan 4 musim, disetiap musim memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing.
Seperti musim semi, menurut dirinya itu merupakan saat paling ceria, dengan cuaca yang menghangat, disertai munculnya bunga-bunga dari semua dahan. Kemudian masuk musim panas merupakan saat untuk piknik dan berjalan-jalan, karena waktu siang yang sangat panjang, jelas Ernawita.
Menurut Ernawita, ada pengalaman lucu, saat musim panas pertama di Jena, dirinya sempat terkecoh dengan cuaca dan pencahayaan yang begitu terang dan panas yang menyengat.
Dirinya sengaja pulang dari institute pukul delapan malam (karena suasana masih sangat terang), hal ini menurutnya untuk menghindari panas
“ Saya terkejut, teryata walau kondisi masih terang, namun ternyata kota sudah sepi karena banyak toko telah tutup dan orang-orang telah pulang ke rumah masing-masing” ujar Ernawita sambil tersenyum.
Ernawita juga sempat menikmati musim gugur, musim gugur juga memberi kesenangan tersendiri, karena saat itu klorofil dedaunan berubah menjadi berbagai spectrum warna yang sangat indah, serta apel-apel yang masak di pepohonan semak di tepi jalan.
Juga saat musim salju, kondisinya persis seperti salju yang pernah kita nonton film ditelevisi hitam putih zaman dahulu, ungkap Erna tertawa.
Selama di Jerman, saya juga sempat berkeliling kebeberapa kota di Eropa, kotanya sangat indah, seperti Munich, Dresden, Praha, Budapest, Wina dan melihat langsung stadion besar Eropa dengan atmosfer pertandingan sepakbola liga Eropa yang begitu semarak, ungkap alumni SMA Negeri I banda Aceh ini.
Dirinya juga sangat terkesan melihat, bagaimana transportasi publik sangat teratur, pelayanan kesehatan yang sangat baik, ujar Dr.Rer.Nat.Ernawita, S.Si,M.Sc,
Selamat dan sukses selalu.