Jangka adalah merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bireuen, Kecamatan yang berada dibibir lautan selat Malaka ini mempunyai satu objek wisata yang sudah sangat popular dan disenangi wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.
Pantai Jangka terletak di desa Jangka Masjid, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh. Pantai Jangka memilki jarak 16 kilometer dari pusat ibu Kota Kabupaten Bireuen.
Menuju lokasi pantai Jangka, kita bisa menempuh perjalnan darat melewati beberapa desa, bahkan beberapa jalur seperti jalan. Cot Ijue- Tanoeh Anoe, kemudian dari bagian Utara bisa dari Kutablang melewati beberpa desa di kemukiman Bugak, ataupun bisa juga melalui Kota Matangglumpang Kecamatan Peusangan .
Sepanjang jalan apabila kita menempuh perjalanan melalui Cot ijue, kita akan menemukan berbagai keunikan- keunikan dari masyarakat yang menetap di sepanjang perjalanan, misalnya kita akan menjumpai para pembuat garam dan patarana. Patarana merupakan hasil dari fermentasi kelapa yang dijadikan Olahan makanan khas Aceh yaitu gulee plik u, dapat kita lihat secara langsung pengolahan awal dari kelapa sampai menjadi patarana.
Di sepanjang jalan menuju pantai, biasanya masyarakat sekitar juga mengolah hasil alam seperti membuat garam. Tidak heran lagi jika para wisatawan dari luar Aceh yang berkunjung sering membawa pulang oleh-oleh khas A ceh itu untuk para sanak saudaranya.
Objek wisata ini berada diantara selat malaka yang terletak antara semenanjung Malaysia dan pulau Sumatera Indonesia, selat Malaka ini terletak antara 95°-BT103°BT luas 65.000 km² dengan luas rata rata 25 meter. Bahkan jika dipandang dari sebelah kita akan bisa merasakan begitu dekatnya dengan pulau malaka.
Banyak para pengunjung yang datang kesini bersama keluarga, pacar bahkan teman. Keasrian pantai ini menghilangkan gundah gulana. cukup dengan memandang Desiran ombak yang indah seakan-akan mendamaikan jiwa.
Pesona Sunset yang merupakan momen dimana matahari akan terbenam, momenya yang indah menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu apalagi bagi pengunjung yang ingin berswafoto, Pantai Jangka sangat cocok bagi orang yang memiliki hobi foto dan landscape.
Berburu sunset merupakan hal yang sangat menyenangkan, banyak pengunjung yang ingin mengabadikan momen ini untuk dijadikan kenangan prewed. karena senja selalu mengajarkan bahwa dia pergi untuk kembali lagi.
Sunset tidak selalu muncul, bagi pemburu sunset harus memperhatikan cuaca, posisi matahari dan waktu tertentu, Biasanya sunset muncul pada sore hari mulai pukul 17.15 sampai dengan pukul 18.30. kala itu saya bersama teman-teman pernah menikmati indahnya sunset, sambil berlari-lari ditepi pantai, membuat para pengunjung seakan tidak ingin beranjak pergi dari pantai Laut janka.
Pengunjung tidak pernah bosan, dengan objek wisata yang satu ini. Karena selain menunggu pesona sunset, kita juga bisa menikmati indahnya pulang balik perahu nelayan yang beriringan, membentuk barisan.
Penunggu di dermaga serentak bergembira menyambut kepulangan perahu, terkadang ada pilu yang harus di emban, karena tidak ada hasil tangkapan, ada juga kegembiraan yang menguncang karena hasil yang berlimpah ruah, namun semangat para nelayan tidak pernah patah karena sudah menjadi pekerjaan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
Pantai Jangka pernah di tutup sementara untuk mencegah penyebaran Covid-19, Dari hasil pengamatan, saya menemukan suatu fokus yang begitu menarik tentang Pantai Jangka, dimana para wisatawan bisa menikmati keindahan, dan para nelayan bisa mencari nafkah tanpa penghalang karena pengunjung yang datang memiliki kesadaran tingkat tinggi dengan menjaga keasrian lingkungan tanpa membuang sampah sembarangan.
Bahkan tempat ini cocok digunakan dalam mengadakan berbagai kegiatan, yang besangkutan dengan alam. seperti Universitas Al-Muslim yang sering mengadakan kegiatan di Pantai Jangka.
Pantai Jangka merupakan objek wisata favorit,terutama di Kabupaten Bireuen. Pantai Jangka dijadikan tempat wisata yang sangat ramai setiap akhir pekan, banyak yang datang bahkan dari luar daerah. saya melihat banyak masyarakat luar seperti dari Takengon, Lhokseumawe dan daerah-daerah lain. Nah bagi teman-teman yang ingin mengunjugi pantai ini kalian harus siap membayar karcis demi menjaga keamanan kendaraan yang kalian bawa dengan haraga roda dua 5000/unit dan 10.000 bagi pemilik roda empat.
Wisata Pantai Jangka sangat memukau keindahannya, dari kajauhan rasa penat pun hilang. Bahhkan sampai saat ini menurut pengamatan yang saya lakukan bahwa tempat ini tetap menjaga protokol kesehatan dan social distanching.
Meskipun dikelilingi hamparan pantai jangka yang terkenal begitu luas namun masih banyak spot foto yang bisa kita gunakan sebagai profil media yang terletak dikecamatan ini yang menawarkan nilai aesthetic untuk para pengunjung.
Oleh : Venna Nazilla, (Mahasiswi Universitas Al-Muslim Bireuen)