Dua kata ini sangat populer dalam masa mewabahnya virus corona selama beberapa bulan ini, awalnya kata ini ditetapkan oleh World Health Organisation (WHO) dalam memerangi wabah Covid 19.
Menurut WHO, penerapan Physical Distancing (jaga jarak) antar sesama individu, sebagai salah satu cara yang efektif untuk mencegah dan menghempang dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus virus corona (covid-19) tersebut pada manusia.
Dulu jaga jarak juga sering kita baca pada setiap pantat Truk atau mobil box pengakut barang, kadang ditulis huruf warna warni dengan latar belakang gambar sepasang remaja yang duduk hampir berdekatan batang hidungnya.
Ada juga sang supir menulis dengan tulisan, kalau tidak mau hidungmu "bonyok" maka jaga jarak, itulah aba-aba peringatan yang sering supir truk tulis untuk mengingatkan sesama awak truk atau bus yang sedang menikmati perjalanan di jalan umum.
Maksud dari tulisan mereka tentunya tidak lain adalah agar mobil yang dibelakangnya, jangan terlalu rapat dengan mobil yang di depan, hal ini untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi tabrakan, apabila mobil di depan terjadi pengereman secara tiba-tiba, apalagi saat jalan mendaki dan hujan.
Selain itu kata jaga jarak, juga sangat populer saat aceh dalam masa konflik, dimana saat itu apabila ada anggota masyarakat yang dekat dengan aparat TNI/Polri, maka siap-siaplah pada malam hari sudah ada utusan dari awak ateuuh untuk mengingatkan, agar anggota keluarganya untuk menjaga jarak jangan terlampau dekat dengan aparat.
"Kalau memang mau selamat maka jaga jarak dengan mereka" titah utusan awak ateuh tersebut kepada anggota keluarga ayng dekat dengan aparat".
Tetapi kata jaga jarak tidak berlaku bagi kenek labi-labi (angkot), bagi kenek labi-labi, dia tetap memerintahkan penumpangnya rapat-rapat, walaupun saat masa darurat militer, kenek angkot tetap meminta penumpang yanga ada untuk duduk rapat, padahal penumpang tersebut aparat militer dan GAM, tetapi mereka tetap duduk rapat karena tidak saling mengenal.
Kata jaga jarak juga sangat keren dikalangan aneuk muda yang pacaran, sering kalau ada pasangan yang sudah putus ataupun tidak menyukai lagi pasangannya, mereka sering menyampaikan sesama teman dengan kata "mulai sekarang sudah menjaga jarak dengan si dia".
Saat ini kita sedang menghadapi musibah merebaknya virus
corona, untuk menjaga tertularnya virus tersebut, mari dengan penuh kesadaran kita lebih mempopulerkan kata jaga jarak (physical distancing) tersebut dan sekaligus kita laksanakan dalam kehidupan keluarga dengan lebih disiplin .
Teruslah lakukan jaga jarak, jangan anggap remeh, karena jaga jarak bisa jadi salah satu solusi untuk menyelamatkan diri kita dan keluarga dari berbagai ancaman, musibah khususnya virus corona.
Jaga jarak tidak boleh mendekat anatara sahabat, kerabat dan keluarga, tetapi semuanya, demi kasih sayang kita bersama, agar tidak terpapar Virus yang menular melalui Droplet dan sangat menghebohkan dunia di abad digital sekarang ini.
Sekarang ancaman virus Covid 19 masih mencari mangsa dan mengintai semua kita tanpa pandang strata dan kasta, mari kita jaga jarak dan selalu berdoa serta bertawakal kepada Allah SWT, semoga penyakit tersebut cepat hilang dilingkungan kita.💓💓
Sumber Gambar :https://www.google.com